BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
Whenever you knock me down, i will not stay on the ground (Justin Bieber-Never Say Never)

Thursday, November 4, 2010

Materi AAI 1 November 2010

MADLUL SYAHADAH

Kenapa ya, para sahabat relaaa banget menderita untuk membela agama Allah? Lihat saja ceritanya Bilal r.a. Beliau disiksa oleh si Quraisy Umayyah bin Khalaf dengan berbagai macam siksaan, seperti mencambuk punggung Bilal r.a., menindih dada Bilal r.a. dengan batu panas, merantai leher Bilal r.a. dan menyeretnya sepanjang jalanan Mekah. Namun apakah Bilal r.a. bertahan? Ya. Ia berulang kali berucap, “ahad… ahad…” ia mengulangnya terus tanpa lelah, tetap enggan mengikuti perintah orang-orang kafir untuk memuja Latta dan Uzza’. Cerita lainnya datang dari keluarga Yasir r.a., keluarga syahid pertama dalam Islam. Yasir r.a. dan keluarganya dengan gigih dan ikhlas menghadapi berbagai siksaan dari orang-orang kafir. Cerita yang tak kalah menarik adalah ceritanya Musailamah r.a. yang rela tubuhnya dipotong-potong demi menegakkan agama Allah swt. Apa sih rahasianya sampai mereka bisa begitu kuat membela agama Allah? Cuma satu : syahadat (Asyhadu anla ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammad rasulullah).

Berikut tiga makna syahadat :

1. Ikrar

Ketika kita mengikrarkan dua kalimat syahadat, maka kita berkewajiban untuk memperjuangkan dan menegakkan ikrar kita itu di muka bumi. Mari kita lihat QS Ali-Imran :18 (”Allah menyatakan bahwasannya tidak ada tuhan melainkan Dia, yang menegakkan keadilan; para malaikat dan orang-orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana.”)

2. Sumpah (Qosam)

Ridha menerima kalimat syahadat dalam diri kita. Kalau melanggar, berarti termasuk orang-orang munafik. Lihat QS Al-Munafiqun : 1-2 (1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, ”Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. 2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buuklah apa yang telah mereka kerjakan.”) Makna kata ”perisai” pada ayat 2 tersebut adalah bahwa kalimat syahadat hanya digunakan pada saat-saat ia merasa tidak aman saja. Setelah keadaan kembali aman, ia kembali meninggalkan sumpahnya.

3. Perjanjian yang teguh (Mitsaq)

Ketika mendengar perintah Allah swt, si pemegang kalimat syahadat berkata sami’na wa atha’na (kami dengar dan kami taat).

Dengan bersyahadat, kita bisa jadi orang paling bahagia lho! Kok bisa ya?

Roh-roh iman yang timbul dari syahadat:

1. Qaul

Ucapan yang benar dari hati. Tidak menyembunyikan keislamannya. Bangga menjadi hamba Allah.

2. Tasdiq (membenarkan)

Membenarkan dengan hati tanpa keraguan

3. Amal (perbuatan)

Yang termotivasi dari kepahaman tentang mengapa dan bagaimana dalam melakukan sesuatu. Contohnya, dalam melaksanakan shalat, si pemegang syahadat mengerti benar apa tujuan ia shalat dan memiliki ilmu tentang bagaimana cara shalat yang benar.

Dengan menumbuhkan roh-roh iman dan beristiqamah dalam menumbuhkannya, maka akan muncul dan tumbuh ciri-ciri iman yang sebenarnya (sempurna).

Ciri-ciri iman yang sempurna:

1. Muncul keberanian

Tidak takut untuk membela agama Allah swt. Contohnya, orang-orang Palestina. Mereka berani-berani saja mengirim anak-anak mereka mengebom ”tempat nongkrong”-nya orang-orang Israel yang menjajah mereka.

2. Tenang

Tidak grasa-grusu. Ingat dan yakin selalu bahwa Allah akan menolong kita.

3. Optimis (Tafaul)

Yakin bahwa masa depan milik orang-orang beriman. Yakin bahwa selalu ada kesempatan baru untuk berbuat baik.

Dengan memiliki ciri-ciri iman yang sempurna, kita akan merasa bahagia dengan apapun yang kita kerjakan dalam kehidupan ini.

Jadi jelas ya, rutenya:

Syahadat >> tumbuh roh-roh iman >> istiqamah memegang syahadat >> tumbuh ciri-ciri iman yang sempurna >> bahagia dalam melakukan apapun J

0 komentar: