BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
Whenever you knock me down, i will not stay on the ground (Justin Bieber-Never Say Never)

Friday, July 15, 2011

Tetap Berpikir Positif :)

Huaaah, nggak nyangka semester empat telah berakhir! Berarti, sebentar lagi aku akan memasuki tahun ketiga di farmasi. Adikku jadi semakin banyak. Dulu, pas SD aku suka banget menghitung sudah berapa kelas yang ada di bawahku. Sekarang, kalau dihitung-hitung, dari TK sampe kuliah, adik kelasku sudah ada 15 kelas! Banyak amat yak. Nggak usah diitung lagi deh. Hahaha.


Soal nilai... Semester ini alhamdulillah nilai A nya banyak bangeeet :) Padahal mata kuliahnya geje semua gitu. Aku aja nggak nyangka banget nilainya A. Alhamdulillah.

Ajaibnya lagi, di mata kuliah yang paling susah (Kimia Medisinal) aku dapat B. Aku nggak nyangka bisa dapat nilai setinggi itu. Mungkin karena ini...
***
11 Juli 2011
Niken : Aku mau daftar remed kimed ah.
Aku : Emang udah pasti remed?
Niken : Kayaknya aku remed deh
Aku : Eh nggak boleh pesimis.
Niken : ...
Aku : UTS-nya kan lumayan bisa.
Niken : Iya sih
Aku : Kuis yang waktu itu juga gampang
Niken : Tapi geje ah kuisnya.
Aku : Eeeh, tapi itu lumayan membantu sih kalo aku bilang.
Niken : Iya juga sih.
***
Dan akhirnya aku dan Niken nggak remed. Awalnya aku emang sempet nggak yakin bisa lolos. Tapi aku nggak pernah diajarin untuk berprasangka buruk sama ketentuan Allah. Jadi aku usahakan untuk berpikiran positif. Aku udah belajar keras kemarin. Allah yang paling tau bagaimana usahaku dan nilai apa yang pantas untukku. Dan hasilnya, aku dan Niken nggak perlu ikut remeeeed. Yeeei :D

Intinya, jangan pernah berpikir Allah akan memberimu nilai jelek kalau kamu udah berusaha. Ngomong-ngomong soal berusaha, aku jadi inget ceritanya Azizah...
***
Tiga orang murid bertanya pada ustadznya, "Ustadz, ikhtiar itu apa sih?"
Si ustadz menjawab, "kalau kamu mau tau artinya ikhtiar, ayo kita lari sejauh yang kita bisa."
Mereka berempat pun berlari. Baru 100 meter, satu orang murid berhenti kelelahan. Dia duduk dan ngos-ngosan. Sementara itu, si ustadz dan dua murid lainnya terus berlari. Lalu, setelah jarak tempuh mencapai 500 meter, satu murid lagi berhenti kelelahan. Ia juga duduk dan sibuk mencari udara untuk bernapas. Satu murid yang tersisa terus berlari bersama si ustadz.
Setelah jarak tempuh mencapai 1 km, murid terakhir ini pun berhenti kecapaian. Namun si ustadz terus berlari. Teruuus, terus, hingga akhirnya ia berhenti dengan mata tertutup dan tubuh lunglai, pingsan.
Dibawalah si ustadz ke rumah sakit oleh ketiga muridnya. Begitu siuman, si ustadz berkata pada ketiga muridnya, "inilah yang dinamakan ikhtiar. Dilakukan terus menerus sampai benar-benar tidak bisa lagi."
***
Ada satu cerita lagi. Nilai-nilaiku mulai meningkat sejak aku mendengar kata-kata pak Satibi waktu itu. Begini ceritanya...
***
Karena beliau dosen pembimbingku, aku rutin mendatanginya setiap semester untuk memintanya menandatangani KRS-ku, begitu pula semester dua ini. Saat aku meminta tanda tangannya untuk KRS-ku, beliau melihat KHS-ku lantas berkata, "IP-mu ini masih di bawah standar anak farmasi. Anak farmasi itu IP-nya minimal 3,1."
OH MY GOD. Apa katanya? Di bawah standar? Aku yang SD dan SMP selalu masuk sepuluh besar ini dibilang di bawah standar? Aku benar-benar "tersentuh hatinya" saat itu. Tapi untungnya aku bukan tipikal orang yang akan sakit hati mendengar kata-kata kejam seperti itu. Justru terkadang aku membutuhkan kata-kata kejam seperti itu agar aku bersemangat. Karena setiap mendapatkan kata-kata kejam seperti itu, aku selalu punya semangat baru untuk membuktikan bahwa yang dikatakan oleh orang itu adalah salah, bukannya malah sakit hati dan menyimpan dendam. Hasilnya, sejak semester 3 kemarin IP-ku membaik. Pak Satibi senyum-senyum girang melihat nilaiku. Untung aku mendapat dosen pembimbing seperti beliau yaa :)
***
Tapi berpikir positif aja nggak cukup. Harus dibarengi dengan usaha. Buktinya, nilai toksikologi-ku C walaupun aku udah berpikir positif sama ketetapan Allah T.T
Ya itu karena ada materi yang belum aku baca sebelum ujian dan ternyata soal ujiannya kebanyakan berasal dari materi yang nggak aku baca itu. Ya wajar aja aku dikasih C, orang emang belum semuanya aku kuasai. Menyedihkan. Tapi nggak papalah, biar mengerti toksikologi lebih dalam lagi. Tetap berpikir positif :)

0 komentar: